Rabu, 28 November 2012

MATEMATIKA SEMPURNA DARI ALAM


Matematika Sempurna dari Alam. Pernahkah terpikir bila bumi ini tidak di posisi seperti sekarang ? Karena itulah muncul perbandingan Matematika Sempurna dari Alam. mengapa disebut Matematika Sempurna dari AlamSalah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis.

Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi.

Dalam hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul 'The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator' telah membuat daftarnya sendiri sebagai berikut.

1. Jarak bumi dengan matahari


Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km.

Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke bumi.

Jika lebih jauh:
Planet bumi akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil.

Jika lebih dekat:
Planet bumi akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil

2. Gravitasi di permukaan bumi



Gravitasi permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet, bintang, dll) adalah percepatan gravitasi yang berlaku pada permukaan obyek tersebut. Gravitasi permukaan bergantung pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali gravitasi permukaan dinyatakan sebagai rasio dengan ketentuan yang berlaku di bumi.

Jika lebih kuat:
Atmosfer bumi akan menahan terlalu banyak gas beracun (amoniak dan methana)

Jika lebih lemah:
Atmosfer bumi akan terlalu tipis karena banyak kehilangan udara


3. Periode rotasi bumi


Rotasi bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.

Jika lebih lama:
Perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar

Jika lebih cepat:
Kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi


4. Albedo


Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).

Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.

Jika lebih besar:
Zaman es tak terkendali akan terjadi

Jika lebih kecil:
Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi


5. Aktivitas gempa


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.

Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Jika lebih besar:
Terlalu banyak makhluk hidup binasa

Jika lebih kecil:
Bahan makanan dasar laut tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik


6. Ketebalan kerak bumi



Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.

Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.

Jika lebih tebal:
Terlalu banyak oksigen berpidah dari atmosfer ke kerak bumi

Jika lebih tipis:
Aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar


7. Medan magnet bumi



Magnetosfer bumi adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya ditentukan oleh luasnya medan magnet internal bumi, plasma angin matahari, dan medan magnet antarplanet.

Di magnetosfer, campuran ion-ion dan elektron-elektron bebas baik dari angin matahari maupun ionosfir bumi dibatasi oleh gaya magnet dan listrik yang lebih kuat daripada gravitasi dan tumbukan.

Jika lebih kuat:
Badai elektromagnetik akan terlalu merusak

Jika lebih lemah:
Kurangnya perlindungan dari radiasi berbahaya yang berasal dari luar angkasa


8. Interaksi gravitasi dengan bulan



bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi bumi dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.

Jika lebih besar:
Efek pasang surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak

Jika lebih kecil:
Perubahan tidak langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim


9. Kadar karbondioksida dan uap air dalam atmosfer



Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

Jika lebih besar:
Efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi

Jika lebih kecil:
Efek rumah kaca tidak memadai


10. Kadar ozon dalam atmosfer



Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50 kilometer. Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (uv) dari matahari.

Jika lebih besar:
Suhu permukaan bumi terlalu rendah

Jika lebih kecil:
Suhu permukaan bumi terlalu tinggi, terlalu banyak radiasi ultraviolet
 
Sumber:
http://cah-pesbuk.blogspot.com/2012/08/matematika-sempurna-dari-alam.html

Sabtu, 04 Agustus 2012

Indahnya…Hikmah di Balik Pelangi !

Kombinasi proses pembiasan dan pemantulan cahaya matahari oleh butir-butir air hujan menghasilkan pelangi yang indah melengkung di langit. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu adalah warna lengkapnya yang mengungkapkan hakikat warna cahaya matahari. Keragaman warnanya hanya ditampakkan untuk menunjukkan keindahan. Hijaunya daun, merahnya mawar, kuningnya emas, putihnya melati, serta birunya langit dan laut tampak karena sifat pantulan, serapan, atau hamburan warna cahaya matahari oleh masing-masing zat tersebut.
Dari segi spektrum energinya, komponen cahaya matahari yang paling kuat adalah cahaya kuning. Tetapi hal itu tidak menjadikan seluruh alam jadi tampak kuning. Masing-masing komponen warna punya perannya masing-masing untuk menunjukkan keindahan alam raya. Ketika bersatu dalam satu berkas cahaya, kita tidak mengenali bahwa cahaya matahari sesungguhnya terdiri dari banyak komponen. Semuanya tampak menyatu. Pelangi menunjukkan keberagaman komponen cahaya matahari dalam keharmonisan dan keindahan.
Pelangi dan cahaya matahari adalah suatu pelajaran tentang persatuan yang hakiki. Karakteristik masing-masing komponen tidak harus ditonjolkan, dihilangkan, atau diseragamkan, karena keanekaragaman adalah suatu kekayaan. Masing-masing komponen punya peran dan keunggulan tersendiri. Kekuatan mayoritas pun tidak boleh memaksakan atau mendominasi.
Allah menciptakan manusia berkelompok-kelompok (QS 49:13). Dengan kekhasannya masing-masing, anggota kelompok bisa saling mengenal lebih dekat karena kemiripan tradisi, visi, dan misi mereka. Masing-masing kelompok punya karakteristik yang tidak harus dibaurkan atau diseragamkan demi persatuan. Berbangsa-bangsa dan berkelompok-berkelompok itu agar saling mengenal dalam kelompok kecil tersebut, demikian firman-Nya. Bukan untuk berpecah dengan kelompok lain. Bukan untuk membanggakan kelompoknya atau merendahkan lainnya.
Bersuku-suku, berpartai-partai, atau berkelompok-kelompok adalah sunatullah. Biarlah ada suku A, B, atau C. Biarlah ada partai K, L, atau M. Biarlah ada ormas X, Y, atau Z. Keanekaragamannya seindah pelangi. Tetapi ketika dipersatukan dalam memperjuangkan tegaknya agama Allah, semua menyatu seperti seberkas cahaya matahari yang cemerlang.
Tidak ada suku, partai, atau kelompok yang merasa paling unggul, paling kokoh, paling banyak pendukungnya, paling reformis, atau paling baik dengan merendahkan lainnya. Kelompok yang direndahkan bisa jadi lebih baik (QS 49:11). Sesungguhnya keunggulan hakiki hanyalah Allah yang paling tahu dari kadar ketaqwaannya (QS 49:13).
Persatuan adalah perwujudan keharmonisan masing-masing komponen yang menerima perbedaan sebagai suatu kekayaan yang memperindah kehidupan. Menyeragamkan sering menghasilkan persatuan yang semu. Ibarat pelangi, perbedaan warna muncul hanya untuk menunjukkan keindahan, bukan untuk bercerai berai.

Minggu, 29 Juli 2012

MEMAKNAI INDAHNYA HIKMAH PUASA


Ternyata bukan hanya umat Muhammad saw  yang berpuasa, sejarah mencatat sebelum kedatangan Muhammad saw, umat nabi yang lain telah diwajibkan berpuasa. Ibnu  katsir dalam tafsirnya mengatakan, sejak Nabi Nuh hingga Nabi Isa puasa wajib dilakukan tiga hari setiap bulannya. Bahkan, Nabi Adam as diperintahkan untuk tidak memakan  buah khuldi, yang ditafsirkan sebagai bentuk  puasa pada masa itu.



“ janganlah  kamu mendekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim” (Q.S Al-Baqarah: 35).
Begitu pula nabi Musa bersama kaumnya berpuasa  empat puluh hari.  Dalam Q.S Maryam dinyatakan  Nabi Zakaria dan Maryam sering mengamalkan puasa. Nabi Daud as sehari puasa dan sehari berbuka pada tiap tahunnya. Nabi Muhammad saw sendiri sebelum diangkat menjadi Rasull, telah mengamalkan puasa tiga hari setiap bulan dan turut  mengamalkan puasa Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram bersama masyarakat Quraisy yang lain.
Bahkan masyarakat Yahudi yang tinggal di Madinah pada masa itu turut mengamalkan puasa Asyura. Begitu pula, bintang dan tumbuh-tumbuhan melakukan puasa demi kelangsungan hidupnya. Selama mengerami telur, harus berpuasa. Demikian pula ular, berpuasa baginya untuk menjaga struktur kulitnya agar tetap keras terlindungi dari sengatan matahari dan duri hingga ia tetap mampu melata di bumi. Ulat-ulat pemakan daun pun berpuasa, jika tidak,  ia  tak akan lagi menjadi kupu-kupu dan menyerbuk bunga-bunga. Jika berpuasa merupakan sunnah Thobi’iyyah (sunah kehidupan) sebagai langkah untuk tetap survive, mengapa manusia, tidak? Terlebih lagi jika kewajiban puasa diembankan kepada umat islam, tentu saja memiliki makna filosofi dan hikmah tersendiri. Karena ternyata, puasa bukan hanya menahan dari segala sesuatu yang merugikan diri sendiri  aaau orang lain, melainkan merefleksikan diri untuk  turut hidup berdampingan dengan orang lain secara harmonis, memusnhahkan kecemburuan sosial serta melibatkan diri dengan sikap tepa selira dengan menjalin hidup dalam kebersamaan, serta melatih diri untuk selalu peka terhadap lingkungan.
Rahasia-rahasia tersebut ternyata ada pada kalimat terkhir yang teramat singkat pada ayat 183 Q.S Al-Baqarah.  Allah swt memerintahkan:
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa  sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu  bertakwa.
Allah mengakhiri ayat tersebut dengan” agar kalian bertaqwa. Syekh Musthafa Shodiq Al-Rafi’ie dalam bukunya “Wahy Al-Qalam mentakwil kata “Takwa” dengan kata ittiqa, yakni memproteksi diri dari segala  bentuk nafsu kebinatangan yang menganggap perut besar sebagai agama dan menjaga humanisme dan  kodrati manusia dari prilaku layaknya binatang.
Dengan puasa, manusia dapat menghindari diri dari bentuk yang merugikan diri sendiri dan orang lain, sekarang atau nanti, generasi kini atau esok. Dalam ibadah puasa, islam memandang sama derajat manusia. Mereka memiliki dolar atau yang mempunyai sedikit rupiah, atau orang yang tak memiliki sepeserpun, tetap merasakan hal yang sama; lapar dan haus. Jika sholat mampu menghapus citra arogansi individual manusia- diwajibkan bagi insan muslim, haji dapat mengikis perbedaan status sosial dan derajat umat manusia - diwajibkan bagi yang mampu, maka puasa adalah kefakiran total insan bertakwa yang bertujuan mengetuk sensistifitas manusia dengan metode amaliah(praktis), bahwasanya kehidupan yang benar berada di balik kehidupan itu sendiri.
Dan kehidupan itu mencapai suatu tahap paripurna manakala manusia memiliki kesamaan  rasa, atau manusia turut merasakan  bersama, bukan sebaliknya. Manusia mencapai derajat kesempurnaan (insan kamil) tatkala turut melaksanakan sensitifitas satu rasa sakit, bukan turut berebut melampiaskan  segala macam hawa nafsu. Dari sini puasa memiliki multifungsi. Setidaknya  ada 3 fungsi puasa: Tazhib, Ta’dib, dan Tadrib.
Puasa adalah sarana untuk  mengarahkan (Tazhib), membentuk karakter  jiwa seseorang (Ta’dib), serta medium latihan untuk berupaya menjadi manusia yang kamil dan paripurna(Tadrib), yang pada esensinya bermuara pada tujuan akhir puasa: Takwa. Takwa  dalam pengertian yang lebih umum  adalah melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Takwa dan keshalehan sosial adalah dua wajah dari satu keping mata uang  yang sama, mengintegral dan tidak dapat dipisahkan. Ada sejenis kaidah jiwa, bahwasanya ”Cinta” timbul dari rasa sakit. Di sinilah letak rahasia besar sosial dari hikmah berpuasa.
Dengan jelas dan akurat, islam melarang keras segala bentuk makanan, minuman, aktivitas seks, penyakit hati dan ucapan merasuki perut dan jiwa orang yang berpuasa. Dari lapar dan dahaga, betapa kita dapat merasakan mereka yang berada di garis kemiskinan, manusia papa yang berada di kolong jembatan, atau, kaum tunawisma yang kerap berselimutkan dingin di malam hari atau terbakar  terik matahari di siang hari. Ini adalah suatu sistem, cara praktis melatih  kasih sayang  jiwa dan nurani manusia. Adakah cara yang paling efektif untuk melatih cinta? Bukankah kita tahu bahwa selalu ada dua sistem yang saling terkait: yang melihat dan yang buta, yang cendekia dan yang awam, serta yang teratur dan  yang mengejutkan. Jika cinta antara  orang kaya yang lapar terhadap orang miskin tercipta, maka untaian hikmah kemanusiaan di dalam diri menemukan kekusaannya sebagai “sang mesias”, juru selamat. Orang yang berpunya dan hatinya selalu diasah  dengan puasa, maka telinga jiwanya mendengar suara sang fakir yang merintih. Ia tidak serta merta mendengar itu sebagai suara mohon pengharapan, melainkan permohonan akan sesuatu hal yang tidak ada jalan lain untuk disambut, direngkuh dan direspon akan makna tangisannya itu. Orang berpunya akan memaknai itu semua atas pengabdian  yang tulus, “iimaanan wa ihtisaaban”.  Semua karena Allah, karena hanya Dia sang pemilik segalanya.
Semoga Bermanfaat.

Sumber referensi:
·         Al-Quran
·         Musthafa Shadiq Al-Rafi’ie. Wahy Al-Qalam Jilid II.
·         Tafsir Ibnu  katsir

Penulis: Anjar Riyadi